Kamis, 26 Maret 2015

Konflik Partai Politik Berdampak Pada Kinerja DPR



Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, mengatakan perpecahan partai tersebut dapat berdampak kepada kinerja DPR. Bukan hanya kinerja di bidang legislasi saja, tapi juga kinerja pengawasan terhadap kebijakan atau program yang dilaksanakan oleh pemerintah.

“Jika konflik terus terjadi, efektifitas dalam konteks pembuatan UU dan efektifitas dalam pengawasan kinerja pemerintah bisa tak terjadi,” kata Ray di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/3), dalam acara dialektika demokrasi bertajuk ‘Mengukur Efeketifitas Kinerja DPR di Tengah Dualisme Fraksi/Parpol DPR RI’.

Selain Ray Rangkuti, hadir pula anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso dan anggota DPR dari FPPP Fadly Nurzal.

Dalam kinerja legislasi, menurut Ray, konflik ini bisa menyebabkan kelahiran penyusunan RUU berjalan mandek. Bahkan, ia menduga kinerja legislasi dewan akan sama pada DPR periode lalu atau bisa lebih buruk. Hal ini semakin menyebabkan pamor DPR di mata masyarakat terus menurun.

Padahal, jika tak ada konflik internal di kedua partai tersebut, efektifitas kinerja DPR bisa lebih baik dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan DPR periode sekarang bisa dengan leluasa mengawasi kinerja pemerintah.

“Kalau sebenarnya tidak ada perpecahan internal, mungkin ini DPR yang agak dinamik,” katanya.


Sementara itu anggota DPR FPG Bowo Sidik Pangarso mengatakan konflik di partai politik jelas mengganggu kinerja DPR baik secara legislasi, budgeting hingga pengawasan. Untuk mencegah agar gangguan kinerja tak berlarut-larut, keputusan yang cepat menjadi jalan terbaik dari permasalahan ini.(nt/sc).


Posting Komentar

Agenda Kegiatan

Profil Anggota

Tinjauan Regulasi

 
Copyright © 2015 DPRK ACEH TENGGARA