Rabu, 01 April 2015

Pertemuan Kapolda Aceh dengan Komisi I DPRA


Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) melakukan pertemuan dengan Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto dan Pemerintah Aceh di wakilkan dengan Sekretaris Daerah Aceh, Drs. H. Dermawan.

Pertemuan yang berlangsung pada Pukul 10.00 sampai pukul 13.00 WIB , hari Rabu tanggal 1 April 2015 ini dibuka Ketua DPRA Tengku H. Muharuddin Harun, S.SosI. dan dilanjutkan Ketua Komisi I DPRA, Tgk. H. Abdullah Saleh, SH. serta seluruh Anggota Komisi I DPRA.

Dalam pertemuan selama kurang lebih tiga jam di Ruang Serbaguna Gedung Sekretariat DPRA ini, membahas soal ketertiban dan keamanan Aceh. "Pertemuan ini membahas ketertiban dan keamanan Aceh," kata Ketua DPRA Tengku H. Muharuddin Harun, S.SosI, saat membuka pertemuan itu.

Terselenggaranya pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Aceh (FORKOPIMDA) itu, dikarenakan di wilayah Aceh sebenarnya masih menyimpan berbagai potensi gangguan yang mengancam terwujudnya ketertiban di masyarakat. Seperti dalam sambutannya Ketua DPRA Tengku H. Muharuddin Harun, S.SosI “Akhir-akhir ini gangguan pada ketertiban umum cenderung mengalami peningkatan, ditandai dengan terjadinya sejumlah kasus pembunuhan, penculikan, perampokan dan tidak kalah penting adalah kasus peredaran narkoba di Aceh. Tapi kami yakin dan percaya, bahwa Pangdam Iskandar Muda dan Kepolisian di Aceh akan terus berinovasi dalam melakukan tindakkan penegakan hukum.”

Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana menciptakan minat masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Partisipasi masyarakat tidak dapat diabaikan begitu saja, apalagi perannya sebagai ujung tombak, mata dan telinga dalam menyampaikan informasi tindak kejahatan sangat signifikan membantu tugas-tugas aparat keamanan. Ketidaknyamanan masyarakat untuk melapor, karena terkendala oleh keselamatan dan keamanan dirinya, perlu menjadi perhatian dan pertimbangan pihak Kepolisian dan Militer di Aceh. 

“Harapan kami pada pertemuan hari ini, kita dapatkan solusi dalam melakukan tindakan, baik itu pencegahan antisipasi seperti razia-razia yang telah dilakukan Polda Aceh bekerjasama dengan TNI maupun menyikapi kasus pelanggaran hukum yang telah terjadi dan semakin marak dengan tetap mengedepankan nilai-nilai Adat dan Syariat Islam. Kalau kondisi keamanan tidak stabil akan sangat mudah muncul kembali embrio konflik, maka penting untuk terus menjaga perdamaian aceh agar tidak terusik.” Demikian yang disampaikan Ketua DPRA Tengku H. Muharuddin Harun, S.SosI.

Sementara itu, Polda Aceh Irjen Po Husein Hamidi menyebutkan penembakan yang terjadi di Aceh Utara, adalah kriminal. Motifnya cenderung persoalan ekonomi.

Pangdam Mayjen TNI Iskandar Muda Agus Kriswanto juga berpendapat sama, maka keadilan mesti dilakukan di Aceh. (dpr aceh).

Posting Komentar

Agenda Kegiatan

Profil Anggota

Tinjauan Regulasi

 
Copyright © 2015 DPRK ACEH TENGGARA